Sebenarnya, larangan itu sudah pernah dilakukan di bursa tenaga kerja yang didanai oleh para pembayar pajak, pada tujuh tahun lalu. Namun, larangan itu dicabut, menyusul argumen penjual mainan seks dan pakaian dalam, Ann Summers, di pengadilan tinggi setempat. Dia beralasan bahwa pekerja seks tidaklah melanggar hukum.
Kini pemerintah berencana untuk mengesahkan hal tersebut, dalam undang-undang untuk melindungi para pencari kerja yang rentan, karena merasa tidak cocok atas pekerjaan itu.
“Kami harus melindungi orang-orang yang rentan dalam suatu lingkungan, di mana mereka merasa tertekan akan jenis pekerjaan di dunia seks ini,” ujar Menteri Tenaga Kerja Chris Grayling, seperti dilansir Reuters, Selasa (3/7/2010).
Pernyataan tersebut jelas mempertegas penyelenggara bursa tenaga kerja untuk memasang iklan pencari kerja disektor seks.
Kendati demikian, bursa tenaga kerja tetap diperbolehkan membuka lapangan pekerjaan di sektor hiburan orang dewasa, seperti pembersih di klub striptis dan lainnya. [okezone]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar