Setelah dievakuasi, tubuh Swt diotopsi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Koesma Tuban. Hasil otopsi menunjukkan tidak ada tanda tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh Swt, warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Sumarsono warga setempat menjelaskan, Minggu kemarin malam Swt sempat digerebek oleh warga saat berbuat mesum dengan Mnh (16) pacarnya yang masih duduk di kelas 3 SMP, demikian ditulis surya.co.id. Mnh adalah warga Desa Compreng, Kecamatan Widang.
Tubuh korban pertama kali ditemukan menggantung pada pohon mangga oleh Sulistyowati (37) saat berangkat menuju sawah melintasi belakang rumah Mnh.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Tuban, Ajun Komisaris Nursento menjelaskan penyebab kematian Swt masih diselidiki. Polisi mengidentifikasi kematian Swt berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan saksi-saksi serta pengumpulan ba rang bukti. Namun secara fisik tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Awalnya, beberapa pemuda setempat mengawasi sekitar rumah Mnh. Saat itu, warga curiga mendapati sepeda motor berada di semak-semak di belakang rumah Mnh. Ada pertanda Swt datang, para pemuda menggelar pertemuan dan mengumpulkan beberapa warga lain.
Selama ini warga sudah memberikan peringatan beberapa kali kepada Swt, tetapi tidak diperhatikan. Bahkan Swt sering apel ke rumah Mnh hingga larut malam. Warga sekitar merasa jengkel akhirnya menggerebek rumah Mnh. Warga semakin curiga melihat jendela kamar Mnh terbuka. Puluhan warga mendapati pemuda lulusan SMP itu sedang mesum dengan Mnh.
Saat digerebek warga, Swt berhasil kabur ke persawahan di belakang rumah warga. Dalam kondisi gelap warga tidak menemukan Swt. Ternyata Swt ditemukan tergantung di pohon mangga pagi harinya.
Source: tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar